Teater Minus-Imajinasi

Seni adalah dusta yang kudus—Sir Muhammad Iqbal (Pejuang-Penyair Pakistan)Melihat pagelaran lakon Homo Homini Lupus (manusia pemangsa manusia) yang digagas komunitas Rumah Kertas kemarin malam, membuat penulis mengernyitkan dahi. Lebih dari itu, pentas teater...

Antropologi Post-Kolonial

(Jendela Pengantar)Intermezzo Sebelum menginjak ke pembahasan, saya tergelitik untuk menguliti Term of Reference (ToR) yang diberikan panitia satu hari sebelum kajian ini berlangsung. Di dalam ToR tersebut berderet kalimat-kalimat yang membingungkan saya. Ini bisa...

Musik, Pemberontakan dan Perubahan Sosial

(Belajar pada Anak Punk)Penulis sempat tersentak ketika pada akhir tahun 2011 lalu, pemerintah daerah Aceh men-sweeping komuntias-komunitas Punk yang tumbuh di semenanjung serambi Makkah itu. Keterkejutan ini bertambah perih oleh komentar Abdullah Ali, seorang Guru...

Perempuan Ideal

(Untuk KH. Hussain Muhammad)Mardud bingung. Setelah ikut seminar tentang kesetaraan jender oleh para aktivis perempuan, ia jadi bertanya-tanya. “Apa benar laki-laki dan permpuan itu setara hak dan kewajibannya? Apa iya, dogma agama selama ini lebih membela pihak...

Epistemologi Maroko-RI

Setiap kali membahas Maroko, ingatan saya selalu tertuju pada Mohammed Arkoun, Fathima Mernissi dan Mohamed Abed al-Jabiri. Ketiga tokoh ini memang memiliki kecenderungan pemikiran yang berbeda. Arkoun pada studi (dekonstruksi) Hermeneutika. Mernissi concern di...

Merekonstruksi Makna Silat

Di alaf modern ini, dunia dan kehidupan silat kini semakin menepi dan jarang diminati. Lantaran, mindset masyarakat saat ini masih menganggap silat sebagai cabang olahraga yang tak relevan lagi dengan konteks zaman –mengingat kian canggihnya perkembangan tekhnologi-...