Rebahnya Ulama Kami

1 Agustus 2015. Pagi itu Jombang begitu sumringah. Hajatan intelektual digelar dimana-mana. Pesantren-pesantren seperti Tebuireng, Denanyar, Tambakberas, dan Rejoso seperti berlomba-lomba mengadakan sarasehan dan seminar demi menyambut helatan agung Nahdlatul Ulama...

Selamat Jalan, Mama…

Kabar duka itu menyeruak. Seorang karib nun jauh di sana melayangkan pesan singkat padaku. Ia berkabar: Kiai Makhtum Hannan, pengasuh pondok pesantren MasyariqulAnwar, Babakan Ciwaringin, salah satu ulama Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) Nahdlatul Ulama, musytasyar PBNU,...

Lima Wasiat KH. Moch. Djamaluddin Achmad

(1)“Dalam berdakwah, perbanyaklah menggunakan medium cerita. Lantaran orang sekarang sulit menerima dalil. Cukuplah dalil untuk kalangan atas (akademik) saja. Masyarakat umum cukup memakai cerita”. Penjelasan: jadilah pencerita yang baik. Milikilah kemampuan...

Bapak dan Lasem

Di pelbagai kesempatan, baik ketika mengisi pengajian, menghadiri undangan, maupun menerima tamu, Bapak kerap menceritakan ihwal Mbah Ma’shum dan kiai-kiai “kramat” lainnya di Lasem. Baik itu Mbah Baidlowi, Mbah Kholil, Mbah Masduqi, maupun kiai-kiai lain yang hidup...

Kesengsem Lasem

Malam sudah begitu pekat dan larut ketika kendaraan yang kutumpangi menapakkan jejaknya di bumi Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Setelah badan terguncang hebat dari mulai Babat Lamongan, lelah itu terbayar sudah. Seketika itu aku berkesiap. Mendadak, ingatanku memanggil...