Khoirul Anwar

Seorang santri kelana yang tak pernah punya tempat untuk singgah. Berbagai pesulukan telah ia jajaki. Tapi tetap, pena, kertas dan paru-paru di dadalah sahabat yang setia menemani di manapun ia menginjak bumi.

Merajut Indonesia dari Pedalaman Papua

Yang membedakan kita dengan mereka yang tinggal di daerah adalah kesempatan. Indonesia akan maju dan berkembang  bila penduduknya diberi kesempatan yang sama  dalam mengenyam pendidikan yang baik. (Michael D. Ruslim/ CEO Astra 2005-2010) September 2014. Hatinya remuk...

Belajar Gigih pada Galih

Pertengahan 2009. Saat itu ia sudah duduk di bangku kelas III Sekolah Menengah Atas. Di kala nyaris seluruh teman angkatannya tenggelam dalam euforia kelulusan dan persiapan melanjutkan pendidikan ke kampus idaman, remaja ini justru dirundung duka nestapa yang amat...

Membangun Peradaban dengan Ceker Ayam

Awal tahun 2014. Nurman Farieka Ramdhany (24) benar-benar gusar dan gundah gulana. Nurman bimbang apakah harus lanjut atau putus kuliah. Ia merasa dunia kampus sudah tak sanggup lagi memenuhi dahaganya yang masih sangat haus akan pengalaman. Bangku kuliah hanya...